Cobalah lakukan percobaan kecil minuman kaleng yang mengandung soda (cocacola atau sprite). Kocok minuman kaleng tersebut dengan kuat sebelum dibuka. Soda didalam kaleng akan menimbulkan tekanan sebagai akibat dari kocokan yang dilakukan. Kemudian bukalah tutup kaleng tersebut. Apa yang terjadi?
Tepat, seperti itulah gambaran kondisi emosi di dalam diri kita. Dan gambaran itu juga dengan jelas dilukiskan oleh fenomena letusan gunung berapi. Tumpukan-tumpukan emosi didalam ‘perut’ pikiran kita akan mencari jalan keluar dengan sendirinya melalui ‘letusan’ yang dapat berupa kemarahan, atau menjadi bentuk sakit dalam fisik kita.
Luapan kemarahan
merupakan bentuk tidak damai yang dirasakan. Ketidakdamaian dalam diri bukan
saja disebabkan oleh rasa marah, namun juga oleh kegelisahan tanpa sebab. “nggak
tau kenapa ya, kok hari ini aku gelisah terus? Jadinya pengen marah-marah hanya
karena hal-hal sepele?”
Ketidakdamaian juga disebabkan oleh tindakan anda yang telah ‘menipu’, baik menipu diri sendiri, menipu orang lain, atau menipu lingkungan. Sekecil apapun masalah yang sedang anda tutupi di depan orang lain akan mengendap di dalam diri anda.
· Apakah anda masih menutupi sesuatu didalam kehidupan anda?
· Apakah anda masih menjadi penipu untuk diri anda sendiri?
· Apakah
anda masih mencoba menjadikan satu bagian dari hidup anda merupakan hal yang
sengaja anda simpan dari orang yang seharusnya anda hadapi dengan jujur?
Apapun dalih atau argumentasi yang anda gunakan, selama masih ada sesuatu yang anda tutupi dalam kehidupan anda, anda menjadi tidak damai. Kedamaian anda, anda menjadi tidak damai. Kedamaian adalah bersahabat dengan diri sendiri, artinya bahwa kita menjadi jujur atas masa lalu, tindakan yang kita tutupi saat ini, dan melepaskan ketakutan atas masa depan. Untuk menjadi jujur butuh tantangan tersendiri dan butuh tenaga extra serta niat yang sungguh-sungguh. Apakah ini berat? Ya tergantung anda meresponnya.
Semua Tertuang dalam Buku SANG PARENTING
HARGA BUKU 156K
PEMESANANAN KE 08122351627
0 Komentar