Mengapa Perlu Belajar Neuroparenting Saat Ini?


Belajar neuroparenting (pendekatan pengasuhan berbasis ilmu saraf dan psikologi perkembangan) makin dianggap penting sekarang karena beberapa alasan:

  1. Ilmu tentang otak anak makin jelas

o   Riset neurosains menunjukkan bahwa 80–90% koneksi saraf terbentuk pesat di 0–6 tahun. Pola asuh yang tepat di fase ini berpengaruh besar pada kecerdasan, emosi, dan perilaku jangka panjang.

o   Memahami cara kerja otak membantu orang tua mendampingi anak sesuai tahap perkembangannya.

  1. Tantangan zaman semakin kompleks

o   Anak tumbuh di era digital, informasi cepat, dan tekanan sosial yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

o   Neuroparenting memberi orang tua cara membimbing anak agar tetap sehat mental, adaptif, dan berkarakter di tengah perubahan.

  1. Mengurangi pola asuh yang merugikan

o   Banyak kebiasaan lama (misalnya hukuman fisik, bentakan) terbukti bisa menghambat pembentukan jalur saraf yang mendukung empati, percaya diri, dan kemampuan berpikir kritis.

o   Dengan memahami respon otak terhadap stres, orang tua bisa memilih cara mendisiplinkan anak yang lebih positif dan efektif.

  1. Mendukung perkembangan emosi dan hubungan yang sehat

Neuroparenting menekankan kelekatan (attachment) yang aman, empati, dan komunikasi positif. Ini penting untuk mencegah masalah perilaku, kecemasan, atau depresi di kemudian hari.

  1. Mempersiapkan anak untuk masa depan

Dunia kerja mendatang menuntut kreativitas, kemampuan sosial, dan regulasi emosi, bukan sekadar hafalan. Neuroparenting membantu menumbuhkan keterampilan tersebut sejak dini.

  1. Meningkatkan kepercayaan diri orang tua

Memahami “mengapa” di balik perilaku anak membuat orang tua lebih tenang, tidak mudah frustrasi, dan lebih siap menghadapi tantangan pengasuhan.

 


 

0 Komentar