Kelahiran sang buah hati merupakan momen yang dinantikan dan special bagi para orang tua. Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak berkembang dan tumbuh menjadi seorang pribadi. Meski demikian, realitas menghadapkan kita pada fakta bahwa banyak faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak sehingga prosesnya tidak optimal dan terkadang mengalami gangguan.
Pada tahun 2019, United Nations International Children’s Emergency Fund
(UNICEF) mencatat bahwa sebanyak 11,7% anak mengalami gangguan perkembangan
sesuai dengan segmentasi usianya. Hal serupa juga dipaparkan oleh Nurturing
Care pada tahun 2015 bahwa 45% anak-anak Indonesia berisiko mengalami
perkembangan yang buruk. Permasalahan ini dapat terjadi karena kurangnya peran
aktif orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Mengatasi tantangan tersebut, orang tua mulai menerapkan pola asuh untuk menumbuhkan
karakter anak. Dalam penumbuhan karakter anak dewasa ini, ada salah satu metode
yang patut untuk diaplikasikan yakni hypnoparenting. Hypnoparenting
merupakan sebuah metode parenting yang menerapkan
didikan dan pola asuh anak melalui metode hypnosis. Lebih jelasnya, anak
diberikan sugesti lewat kalimat-kalimat bernilai positif yang mampu membuat
mereka mengenali pribadinya.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memulai hypnoparenting pada anak. Pertama, kondisikan anak dalam keadaan mood yang positif sehingga mereka siap dan optimal melakukan hypnoparenting. Kedua, ciptakan suasana akrab antara orang tua dan anak sebelum memulai hypnosis untuk mempermudah proses. Ketiga, cari saat yang tepat untuk melakukan induksi atau afirmasi, biasanya ditandai dengan keadaan anak yang sudah mulai tenang, terbuka, dan akrab. Keempat, gunakan media sebagai alat bantu untuk menginduksi atau memberikan afirmasi, bisa dengan benda-benda di sekitar atau mainan yang disukai mereka. Kelima, lakukan kontak fisik secara berkelanjutan antara orang tua dan anak sehingga anak dapat melihat dan merasakan sendiri saat mereka terbuka. Keenam, masukkan sugesti positif (afirmasi) pada anak sebagai puncak dari proses hypnoparenting. Sugesti ini diharapkan dapat tertanam pada pikiran bawah sadar anak. Ketuju, lakukan pengulangan secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang efektif. Proses ini akan di bahas dalam buku ini, lanjukan Anda membacanya….lanjut…
Seperti yang kita ketahui bahwa orang tua tak jarang dihadapkan dengan tingkah laku negatif anak, contohnya tantrum. Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas. Tantrum adalah bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi mereka. Merupakan suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai atau tanah. Perilaku tantrum secara umum diartikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan oleh seorang anak untuk keluar dari kondisi ketidaknyamanannya (deprivasi). Perilaku tantrum adalah perilaku yang normal pada anak yang berusia 15 bulan sampai 6 tahun. Ketika anak mengalami kondisi tantrum, orang tua sering kali membentak, bernada keras/kasar, berteriak, memukul, mencubit, mengancam, “menyogok” anaknya agar berhenti menangis. Nyatanya, reaksi anak justru sebaliknya, mereka malah semakin histeris bahkan menjerit. Hal ini perlu disikapi dengan cara parenting yang tepat.
Hypnoparenting menawarkan solusi untuk membantu orang tua dalam mengasuh anak agar bersikap baik tanpa paksaan, ancaman, dan kekerasan. Metode ini merupakan jawaban cerdas bagi orang tua untuk memainkan peran secara aktif dan tidak menghambat dalam pola pengasuhan anak.
Berikut langkah-langkah hipnoterapi;
· Mintalah anak untuk memejamkan mata, menarik napas dalam, kemudian mengembuskannya pelan-pelan sampai hitungan ke 30. Ini akan membantu anak relaks.
· Ayah Bunda bisa menepuk-nepuk pelan punggung Si Kecil atau mengelus-elus kepalanya. Sentuhan lembut membuat anak mengaitkan arahan Ayah Bunda sebagai hal yang positif, penuh kasih, dan menenangkan.
· Setelah itu, dengan nada suara yang lembut tanamkan sugesti positif pada anak. Misalnya, “Anak Ayah Bunda yang pintar, tidur yang nyenyak, ya. Saat bangun pagi tubuh sehat dan segar penuh semangat,” atau “Kamu sudah belajar dengan tekun, Nak. saat ulangan kamu dapat mengerjakan dengan baik." Sesuaikan sendiri arahan yang ingin Ayah Bunda tanamkan dengan kebutuhan Si Kecil. Semakin sering metode ini dibiasakan, Ayah Bunda dan Si Kecil akan semakin mudah menanamkan sugesti-sugesti tersebut dalam alam bawah sadar anak.
· Pilih kata-kata sugesti yang tepat dan efektif. Hindari kata-kata negatif seperti, “Jangan nakal,” atau “Tidak boleh bertengkar lagi dengan Kakak." Sebaiknya gunakan arahan yang bernada positif seperti, “Jadilah anak yang rendah hati,” atau, “Kakak sayang sekali padamu, Dik. Jadi Adik juga mampu menunjukkan kasih sayang pada Kakak, ya."
Jika ini dilakukan dengan niat, ketulusan dan cinta, tingkat keberhasilan pada hypnoparenting sangaat efektif dan baik untuk perkembangan anak dalam menakan kosakata pengetahuan yang baik, namun juga hal ini sangat bergantung pada lingkungan, kualitas hubungan antara orang tua dan anak pada saat melakukan hipnosis. Jika hubungan belum baik antara orang tua dan anak jalin terlebih dahulu.
Semua Tertuang dalam Buku SANG PARENTING
HARGA BUKU 156K
PEMESANANAN KE 08122351627
0 Komentar